Cara install Windows 10 Pro dalam artikel ini bisa menjadi panduan untuk melakukan instalasi sistem operasi dari Microsoft yang sudah dirilis sejak tahun 2015. Saat ini, Microsoft memang telah memiliki sistem operasi terbaru, yaitu Windows 11 yang diluncurkan sejak tahun 2021. Meskipun demikian, Microsoft masih mendukung Windows 10 dan Windows 10 Pro hingga 14 Oktober 2025.
Windows 10 Pro juga masih menjadi pilihan favorit yang banyak digunakan oleh pengguna sistem operasi Microsoft. Untuk melakukan instalasi Windows 10 Pro, berikut ini adalah panduan lengkap mengenai cara install Windows 10 Pro beserta aktivasi lisensinya.
Cara Install Windows 10 Pro
- Download file ISO Windows 10 di laman resmi Microsoft.
- Download aplikasi Rufus.
- Menyiapkan flashdisk atau DVD kosong dengan alokasi minimal 8GB.
- Melakukan backup atau pemindahan data-data penting, termasuk file pribadi pada perangkat yang akan di-install Windows 10 Pro.
- Membuat bootable flashdisk – Periksa jenis partition style hardisk perangkatmu dengan cara klik kanan pada tombol Start.
– Klik Disk Management.
– Klik kanan pada opsi Disk yang berada di sebelah kiri.
– Klik Properties.
– Klik Volume.
– Anda akan dibawa ke jendela yang menampilkan jenis partisi partition style hardisk perangkat milikmu (MBR atau GPT).
– Colokkan flashdisk lalu buka aplikasi Rufus yang sudah di-download.
– Pada jendela Rufus, kamu harus memilih opsi Select yang berada di sebelah kanan.
- Buka file ISO Windows 10 yang sudah ter-download lalu klik Open.
– Tuliskan partition style hardisk perangkatmu pada kolom Partition Scheme (MBR atau GPT).
– Klik Start.
– Klik OK untuk menghapus semua data di flashdisk.
– File ISO Windows 10 dipindahkan ke flashdisk.
– Atur Boot Order pada BIOS.
– Colokkan flashdisk pada perangkat.
– Tekan tombol Fn + F2 pada keyboard secara bersamaan untuk masuk BIOS.
– Pilih tab Boot.
– Tempatkan Removable Devices pada posisi teratas tulisan Hard Drive menggunakan tombol +/- yang digeser-geser.
– Klik Exit.
– Klik Exit Saving Changes.
– Pilih Yes.
– Tekan tombol apapun untuk memulai Boot Order dari flashdisk.
- Instalasi
– Setelah semua proses telah dilakukan, kamu akan dibawa pada tampilan Windows Setup untuk proses instalasi.
– Pilih Indonesia pada kolom Time and currency format.
– Klik Next.
– Klik Install now.
– Pilih I don’t have a product key pada kolom aktivasi.
– Pilih Windows 10 Pro.
– Klik Next.
– Centang Lisensi Terms lalu klik Next.
– Pilih Custom: Install Windows only (advanced).
– Pilih New yang berada di sebelah kanan opsi Format.
– Klik Next.
– Jika proses instalasi berakhir, kamu akan dibawa ke halaman pemilihan wilayah lalu pilih Indonesia.
– Pilih jenis keyboard lalu klik Yes.
– Komputer akan melakukan restart secara otomatis.
– Masuk ke perangkat dan klik Accept pada jendela Choose privacy settings for your device.
– Windows 10 Pro telah ter-install.
- Aktivasi
– Login ke perangkat dengan koneksi internet yang stabil.
– Tekan tombol Windows pada keyboard.
– Pilih Settings di menu Start.
– Pilih System.
– Klik About.
– Pilih Change product key or upgrade your edition of Windows pada jendela About.
– Pada jendela Activation, pilih Change product key.
– Masukkan nomor serial key lisensi pada pembelian Windows 10 Pro.
– Klik OK.
– Windows 10 Pro telah teraktivasi.
(sumber: www.inews.id)
Keberadaan data bagi sebuah perusahaan layaknya sebongkah emas yang nilainya sungguh tak terkira. Data menjadi salah satu komponen krusial dalam perusahaan karena biasanya memuat informasi berharga yang tidak boleh bocor ke pihak lain. Itu sebabnya kehilangan data perusahaan merupakan bencana besar yang menimpa sebuah perusahaan.
Banyak hal yang bisa menyebabkan data hilang entah disengaja ataupun tidak. Ketahui apa saja yang bisa menyebabkan Anda kehilangan data penting dan cari tahu solusi pemecahannya!
Penyebab hilangnya data perusahaan
Penyebab utama data perusahaan Anda hilang adalah karena tidak adanya pemasangan software yang memadai sehingga data hilang terkena virus atau dibobol. Pemasangan software ini penting bahkan tidak hanya di komputer tetapi juga di smartphone. Dengan adanya software ini, data yang Anda masukkan ke sistem komputer lebih terjaga dari virus dan hacker. Komputer yang tidak memiliki software pengaman akan memudahkan hacker untuk membobol data perusahaan.
Mereka bisa memanfaatkan data tersebut untuk memenangi persaingan bisnis atau sekadar menghapuskan data untuk merusak operasional perusahaan Anda. Data yang sudah hilang tersebut biasanya tidak dapat dikembalikan. Penggunaan software untuk mengembalikan data biasanya akan terlambat dan percuma saja karena data sudah telanjur hilang.
Hal tersebut bertambah parah ketika Anda tidak rutin melakukan backup data perusahaan secara berkala. Sehingga, ketika ada data yang hilang entah karena dibobol atau terkena virus, Anda tidak memiliki cadangan data. Ada baiknya, data perusahaan tidak hanya disimpan di dalam satu sistem saja, namun di beberapa sistem. Jadi, jika saja ada file yang hilang di salah satu server, Anda masih memiliki cadangannya.
Solusi mengatasi data perusahaan yang hilang
Data yang berada di komputer hanya akan tersimpan di sistem komputer tersebut. Sehingga, ketika komputer terkena virus, data tersebut akan dengan mudah hilang. Untuk mengatasi masalah ini, pembaruan sistem dalam jaringan komputer perusahaan perlu dilakukan agar senantiasa berjalan dengan baik. Pembaruan sistem komputer ke tingkat yang lebih canggih, akan membantu mengurangi risiko kehilangan data.
Alternatif lain setelah meng-upgrade sistem komputer adalah menggunakan Cloud sebagai tempat penyimpanan. Cloud mampu dijadikan tempat penyimpanan data dengan jumlah yang tak terbatas. Bahkan, kapasitas penyimpanan Cloud bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Semua data yang Anda masukkan ke dalam komputer, jika komputer tersebut sudah dilakukan instalasi Cloud, maka data otomatis tersimpan dalam Cloud.
Jadi, apabila komputer terserang virus, dibobol orang, atau ketidaksengajaan menghapus data, Anda tidak perlu khawatir karena sudah dicadangkan dalam Cloud atau juga Disaster Recovery Center. Lalu, bagaimana jika Cloud itu sendiri yang bermasalah? Solusinya adalah menggunakan Cross Cloud Backup. Cross Cloud Backup memungkinkan untuk memulihkan data setelah adanya gangguan bencana alam yang merusak sistem Cloud.
(sumber: blog.lintasarta.net)
Windows Cannot Connect To The Printer merupakan salah satu masalah yang sering kita alami ketika kita ingin mengkoneksikan perangkat printer kita dengan perangkat komputer melalui jaringan network atau dikenal dengan istilah Share Printer.
Permasalahan ini terjadi bukan karena perangkat printer kita sedang rusak, akan tetapi memiliki masalah lain yang terjadi pada driver dan sistem di dalam perangkat komputer kita.
Berikut beberapa cara yang dapat anda coba lakukan untuk mengatasi permasalahan Windows Cannot Connect to The Printer, sebagai berikut :
- Mengcopy file mscms.dll
- Melakukan Restart Print Spooler Startup Service
- Add a Printer
- Install Ulang Printer Driver
Mengcopy file mscms.dll
- Buka Windows Explorer.
- Kemudian buka folder C:Windows > System32.
- Scroll kebawah, lalu cari file bernama Mscms.dll.
- Jika sudah ketemu, silakan copy file Mscms.dll.

- Kemudian paste ke folder C:Windows > System32 > spooldriversx643 (untuk pengguna Windows 64 bit).
- Untuk pengguna Windows 32 bit, silakan paste disini C:windows > system32 > spooldriversw32x863.
- Selanjutnya silakan keluar dari Windows Explorer.
- Lalu restart PC/laptop yang anda gunakan.
- Selesai.
Melakukan Restart Print Spooler Startup Service
Seringkali kita mendapatkan fungsi dari services di dalam perangkat komputer kita tidak dapat berfungsi dengan benar, hal ini menyebabkan perangkat komputer kita akan mengalami kesulitan didalam melakukan koneksi dengan printer.
Permasalahan ini dapat kita selesaikan dengan melalukan Restart Print Spooler Startup Service, dengan cara sebagai berikut ini:
- Buka Windows Run dengan cara tekan tombol Windows + huruf R.
- Kemudian ketik perintah services.msc lalu tekan Enter atau klik Ok.
- Setelah jendela service terbuka, silakan cari service bernama Print Spooler.
- Biar proses pencarian lebih cepat, anda bisa tekan huruf P.
- Setelah ketemu, silakan klik dua kali (double klik) pada Print Spooler.

- Kemudian klik Stop, lalu klik Start dan diakhiri dengan klik Ok.
- Setelah Print Spooler Startup Service sudah berhasil anda restart, silakan hubungkan kembali perangkat komputer dengan printer.
Diharapkan setelah melakukan cara ini, permasalahan Windows Cannot Connect To The Printer akan terselesaikan.
Add a Printer
Selain dari fungsi Print Spooler, permasalahan dengan Windows Cannot Connect To The Printer bisa terjadi dikarenakan pada perangkat printer kita belum di tambahkan pada sistem utama kita.
Berikut langkah-langkah untuk menambahkan printer pada sistem utama kita di dalam perangkat komputer kita:
- Buka Control Panel.
- Kemudian klik Hardware and Sound.
- Lalu klik Devices and Printers.
- Setelah itu klik opsi Add a Printer yang terdapat dibagian atas.

- Selanjutnya komputer akan melakukan scanning.
- Jika akses printer telah dibagikan, maka device printer tersebut akan muncul saat proses scanning berlangsung.
- Pastikan juga anda sudah menggunakan jaringan wifi yang sama agar printer dapat terdeteksi oleh komputer.
- Apabila printer tidak terdeteksi, silakan klik opsi The printer that i want isn’t listed.
- Kemudian pilih opsi Add a local printer or network printer with manual settings.
- Lalu klik Next.
- Selanjutnya pilih opsi Use an exiting port: LPT1: (Printer Port)
- Kemudian klik Next lagi.
- Langkah selanjutnya adalah install driver Printer, silakan klik Have Disk.
- Kemudian anda akan diminta untuk memasukkan file manufacturer (setup) dari printer yang digunakan.
- Silakan klik browse.
- Kemudian pilih driver printer, biasanya terdapat di Direktori_PrinterDriver.

- Klik pada driver printer, lalu klik Open /OK.
- Kemudian ikuti petunjuk yang muncul dilayar.
- Selanjutnya beri nama perangkat printer yang baru.
Setelah anda berhasil mengikuti langkah-langkah diatas dan program sudah berhasil di install, maka perangkat printer baru anda telah sukses di tambahkan pada perangkat komputer anda dengan dibuktikan muncul pada bagian Printers and Faxes didalam Control Panel anda.
Install Ulang Driver Printer
Cara terakhir yang mungkin menyebabkan permasalahan pada perangkat komputer anda dan munculnya Windows Cannot Connect To The Printer adalah dengan melakukan penghapusan pada driver yang sudah terinstall dan kemudian kita lakukan install ulang driver tersebut.
Silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini:
- Tekan tombol Windows + R.
- Masukkan perintah printmanagement.msc, lalu tekan Enter.
- Kemudian double klik pada All Drivers
- Selanjutnya akan muncul daftar driver yang terinstall pada PC/laptop anda.
- Silakan hapus driver printer yang sudah terinstall dengan cara klik kanan lalu pilih Delete.

- Jika sudah, sekarang coba lakukan install ulang driver printer yang anda gunakan.

Untuk menemukan driver perangkat printer anda, dapat anda cari di CD pada paket pembelian printer anda atau anda dapat menemukan pada situs resmi perangkat printer anda.
Demikian Cara Mengatasi Windows Cannot Connect To The Printer yang dapat kami berikan. Semoga bermanfaat dan berfungsi bagi perangkat komputer anda.
Perbedaan paling mendasar antara printer laser dengan printer inkjet adalah jenis material dan metode cetak yang digunakan. Printer inkjet, sesuai namanya, menggunakan tinta (ink) berbentuk cair untuk menghasilkan gambar berwarna pada kertas. Sementara itu, printer laser menggunakan toner alias tinta berbentuk serbuk.
Printer inkjet tentunya lebih familiar bagi masyarakat karena memang paling banyak digunakan untuk keperluan cetak dokumen di rumah, sekolah, atau percetakan dokumen skala kecil. Tidak mengherankan, mengingat harga cartridge tinta printer inkjet yang cukup murah. Selain itu, ukuran printer inkjet pun umumnya cukup kecil, compact, dan tidak memakan banyak ruang.
Sementara itu printer laser memakai cartridge toner yang harganya memang lebih mahal dibanding cartridge tinta, tetapi efisiensi penggunaannya jauh lebih baik daripada tinta printer inkjet. Selain itu, printer laser memiliki kecepatan cetak yang jauh melebihi kecepatan printer inkjet. Kekurangannya, printer laser memakan ruang yang cukup banyak karena ukurannya yang besar. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, printer laser lebih banyak digunakan di tempat yang memerlukan kebutuhan cetak lebih tinggi seperti perkantoran dan usaha percetakan berskala menengah ke atas.
PRINTER INKJET
KELEBIHAN
– Harga beli printer & cartridge lebih murah daripada printer laser.
– Ukuran lebih kecil, cocok untuk penggunaan rumah tangga.
– Hampir tidak memerlukan waktu memanasi mesin printer sebelum digunakan.
KEKURANGAN
– Kecepatan cetak yang jauh lebih lambat dibanding printer laser. Mencetak dalam volume besar akan menghabiskan waktu yang lama.
– Karena menggunakan tinta, lebih sukar dibersihkan.
PRINTER LASER
KELEBIHAN
– Penggunaan toner yang jauh lebih efisien & lebih awet dibanding tinta, sehingga biaya operasional secara keseluruhan lebih murah.
– Memiliki kecepatan & kapasitas cetak yang tinggi, cocok untuk mencetak dalam volume besar dan penggunaan kantor/ percetakan.
KEKURANGAN
– Harga beli printer dan cartridge toner yang lebih mahal, tetapi efisiensi penggunaannya sepadan.
– Butuh waktu untuk memanaskan mesin sebelum mencetak.
– Ukuran yang lebih besar daripada printer inkjet.
Itulah tadi gambaran perbedaan antara printer laser vs printer inkjet. Masing-masing memiliki karakter masing-masing. Tidak ada yang lebih baik, tetapi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
(source: pixelprint.co.id)
Sebuah sistem operasi komputer pastinya memerlukan direktori aktif untuk mengelola server jaringan. Minimal, direktori tersebut menampung semua resources, seperti database pusat, akun, dan pengguna. Dalam sistem operasi Windows, layanan direktori disebut Active Directory yang memungkinkan resources diakses beberapa pengguna jaringan.
Pengertian Active Directory Domain Services
Inti dari Active Directory Domain Services (ADDS) adalah layanan untuk mengelola aturan, hak akses, dan security pada pengguna atau jaringan komputer di perusahaan. ADDS sendiri merupakan pengembangan dari direktori aktif Windows Server 2003.
Khusus ADDS versi Windows Server 2008, terdapat penambahan beberapa fitur. Misalnya, Read-Only Domain Controller, Granular Password, Support untuk Server Core, serta Restartable.
ADDS mampu mengatur komunikasi user dan domain yang meliputi proses user logon, autentikasi, dan directory searches. Untuk menjalankan ADDS, diperlukan Domain Controller.
Fungsi Active Directory Domain Services
ADDS memiliki beberapa fungsi yang mendukung kerja komputer dan jaringan sebagai berikut.
- Menentukan akses data dalam sebuah jaringan. Artinya, ADDS yang memberikan izin atau larangan pada pengguna komputer untuk mengakses folder tertentu pada server.
- Mengelola prosedur akses jaringan komputer yang digunakan kantor pusat, kantor cabang, dan karyawan remote.
- ADDS memudahkan pengaturan jaringan di sistem komputer perusahaan. Untuk mengaktifkan jaringan di komputer lain, pengguna cukup melakukan setting dari tempat masing-masing. Caranya dengan memasukkan username dan password yang sudah ditentukan.
- Sumber daya terpusat sehingga manajemen komputer jaringan lebih mudah dan terkontrol.
- ADDS memfasilitasi Group Policy untuk mengatur pengguna komputer yang boleh memasuki organisasi atau grup tertentu.
- ADDS memiliki level keamanan lebih tinggi dibandingkan dengan layanan direktori lainnya.
Bagaimana Cara Menginstal ADDS pada Komputer Server?
Layanan ADDS support sistem operasi Windows berbagai versi, seperti Windows 2008, Windows 2012, dan Windows 2016. Ikuti langkah-langkah berikut untuk memasang ADDS di komputer server.
- Masuk ke Menu “Server Manager”. Lalu pilih opsi “Manage”, dilanjutkan dengan mengeklik “Add Roles and Feature”.
- Klik “Next” untuk melanjutkan ke tahap ketiga.
- Langkah ketiga, untuk memasang ADDS di komputer server, pilih opsi “Role-based or featurebased Installation”, lalu klik “Next”.
- Tahap keempat, silakan klik “Select a server from the server pool” untuk memilih direktori penyimpanan lokal.
- Selanjutnya, berikan tanda centang di kotak “Active Directory Domain Services”. Saat Anda mencentang kotak, di sebelah kanan muncul penjelasan singkat tentang ADDS dan cara kerjanya.
- Kemudian, klik “Add Features”.
- Langkah ketujuh, pilih “Group Policy Management” dan tekan tombol “Next”.
- Pilih “Next”, lalu “Install”.
- Terakhir, saat proses instalasi selesai, di layar akan tertera pemberitahuan singkat. Setelah instalasi selesai, Anda tinggal mengonfigurasikan dengan komputer server.
(source: www.solusitraining.com)
Untuk mengatasi masalah stuck pada printer ada beberapa cara yang bisa anda lakukan. Berikut beberapa cara membatalkan proses cetak yang stuck di printer yang dapat anda lakukan.
Restart PC dan Printer
Cara pertama yang bisa anda lakukan dan lazim dan sering digunakan untuk mengatasi masalah stuck pada printer adalah dengan melakukan restart pada PC dan Printer anda. Namun sebelumnya anda perlu mematikan paksa proses cetak yang berjalan.
Hal yang anda lakukan adalah membuka task manajer dengan cara klik kanan pada taskbar lalu pilih “Start Task Manager” pilih pada tampilan application pilih proses cetak yang berjalan dan klik tombol “End Task” untuk menghentikan secara paksa. Setelah itu anda bisa melakukan restart pada PC dan Printer anda.
Menghentikan Queue Printer
Cara selanjutnya yang bisa anda lanjutkan untuk membatalkan proses cetak yang stuck di printer anda adalah menghentikan paksa queue atau antrian cetak. Saat antrian cetak terlalu banyak sedangkan anda juga membuka banyak aplikasi terkadang proses cetak dapat terhambat.
Anda dapat melakukan cara ini dengan klik kanan icon printer di taskbar, kemudian lakukan cancel antrian atau “Queue Print”. Atau ada bisa menghentikan proses cetak melalui.
Restart Spooler
Anda bisa melakukan restart spooler untuk membatalkan proses cetak yang stuck di printer. Anda dapat merestart spooler pada windows service dengan klik windows+R lalu klik tombol enter.
Cari “Print Spooler” dan klik tombol “Stop”. Setelah mati jangan lupa hidupkan kembali dengan klik tombol “Start”. Selain itu anda juga dapat melakukan restarr spooler melalui Command Prompt.
Anda hanya perlu membuka start dan cari CMD atau Command Prompt, klik kanan dan pilih “Run as administrator” setelah aplikasi terbuka anda hanya perlu mengetik kode “Net Stop Spooler” lalu klik tombol “Enter”. Jangan lupa mengaktifkan kembali dengan kode “Net Start Spooler”.
(source: arenaprinter.com)
RAM merupakan salah satu komponen komputer yang sangat pnting, RAM singkatan dari Random Access Memory memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan data sementara. Jadi, saat laptop dimatikan, data-data yang tersimpan dalam RAM akan otomatis hilang.
RAM berbeda dengan harddisk yang bisa menyimpan data secara permanen. Selain itu, RAM juga berperan dalam meningkatkan kinerja laptop atau perangkat komputer. Semakin besar kapasitas suatu RAM, performa komputer akan semakin baik.
Tips Upgrade RAM Laptop
Mengingat pentingnya RAM untuk meningkatkan performa laptop, banyak orang yang melakukan upgrade. Tapi, untuk upgrade RAM Laptop tidak boleh sembarangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
-
Disesuaikan dengan kebutuhan
Hal pertama yang harus dipertimbangkan sebelum upgrade RAM Laptop adalah mengetahui kebutuhan Anda. Misalnya, untuk editing video, RAM minimal yang dibutuhkan adalah 8GB. RAM sebesar itu sudah tidak akan membuat laptop ngelag ketika digunakan mengedit video. Tapi, berapa kapasitas yang akan ditambah, Anda sendirilah yang menentukan.
Perlu diingat, bahwa jangan terburu-buru upgrade RAM Laptop sebelum memastikan kebutuhannya untuk menunjang aktifitas Anda. Sebab, tak sedikit orang yang ingin mendapat performa lebih dan mengupgrade RAM dengan kapasitas sangat besar.
Bila tidak sesuai kebutuhan, kapasitas RAM tersebut tidak akan terpakai. Begitu pula dengan upgrade RAM yang berkapasitas kecil, tidak akan memberi efek apapun pada performa laptop Anda.
-
Perhatikan sistem operasi yang terpasang
Perhatikan apakah laptop Anda memakai sistem operasi 32-bit atau 64-bit. Perbedaan mendasar antara keduanya ialah banyaknya kapasitas register yang mampu ditangani oleh CPU (Central Processing Unit) dalam sekali perhitungan. Tentu sistem operasi dengan arsitektur 64-bit mempunyai jumlah penanganan yang lebih banyak dibanding 32-bit.
Contohnya, pada Windows 10 32-bit yang memiliki batas limit memori 4GB. Bila Anda mengupgrade RAM dengan kapasitas lebih dari itu, yang terbaca hanya 4GB. Ini sudah disampaikan pada tips sebelumnya. Sementara untuk Windows 10 64-bit, bisa mencapai 128GB.
-
Tipe RAM
Ketahui tipe memori RAM Laptop terbaik yang digunakan sebelum diupgrade. Small Outline Dual Inline Memory Module atau SODIMM ialah RAM yang digunakan pada laptop, sementara Dual Inline Memory Module atau DIMM biasanya digunakan pada PC.
Contoh SODIMM DDR3 8GB PC-12800 (800 MHz). DDR3 menunjukkan tipe RAM yang digunakan, 8GB merupakan kapasitas RAM dan PC3-12800 (800 MHz) menunjukkan tipe memorinya yang mempunyai kecepatan 800 MHz.
-
Frekuensi RAM
Saat hendak upgrade RAM Laptop, perhatikan frekuensi RAM yang ada di laptop Anda. Bila RAM bawaan bertipe DDR3 PC3-10700 (667MHz), RAM yang diupgrade harus sama atau identik. Sebab jika tidak cocok, RAM baru tersebut akan mengikuti RAM bawaan laptop.
Contohnya, RAM bawaan laptop dengan tipe yang telah disebutkan diupgrade dengan RAM baru bertipe DDR PC3-12800 (800 MHz). RAM baru itu akan mengikuti frekuensi RAM bawaan dan bisa menyebabkan kecepatan RAM menjadi lebih kecil.
-
Bertanya pada ahlinya
Jika masih ragu mengenai berapa dan bagaimana cara mengupgrade RAM yang baik supaya berdampak pada performa laptop, Anda bisa bertanya pada teman atau orang yang ahli di bidang teknologi. Itu bisa menghindari Anda salah langkah dalam mengupgrade RAM.
Misalnya, RAM diupgrade dengan kapasitas sangat besar. Bisa saja RAM tersebut tidak terbaca sepenuhnya karena masing-masing laptop mempunyai kapasitas penggunaan RAM. Jadi, yang terbaca hanya sebatas kapasitas RAM maksimal pada laptop, sedangkan yang lain akan terbuang percuma.
Dengan RAM yang berkapasitas besar, Anda bisa menggunakan laptop untuk menyelesaikan berbagai tugas, seperti mengedit video, menonton film, bermain game dan lainnya. Maka dari itu, jangan ragu untuk upgrade RAM Laptop demi meningkatkan performa laptop Anda.
(source: blog.dimensidata.com)
Penyebab utama printer tidak bisa scan bisa kamu cek dengan mudah dan kamu atasi sendiri tanpa bantuan orang lain, apalagi bantuan tukang servis yang ongkosnya tidak murah, silahkan ikuti cara mengatasi printer tidak bisa scan yang dapat kamu tangani berikut ini.
- Matikan dan Hidupkan Printer
Adakalanya ketika seseorang ingin menggunakan proses scan, kondisi printer tersebut sudah dalam kondisi hidup (ON). Saat kondisi ini sering ditemui pada pengguna printer yang menghubungkan printer melalui jaringan wifi (network) tidak bisa mengakses ke scanner printer. Coba matikan terlebih dahulu printer lalu coba kembali menjalankan scan ke printer tersebut
- Periksa Kabel Printer
Sebelum otak atik software dan driver, cara paling simpel mengatasi printer tidak bisa scan dalam hal ini kamu perlu memeriksa semua kabel yang menghubungkan printer ke komputer. Apakah kabelnya sudah dipasang dengan beanr, ataukah kabelnya lepas? Atau jangan-jangan kabel printer tidak dipasang di port usb yang tepat?
Jika kabel printer tidak terhubung dengan baik, maka akan mengganggu hubungan antara printer dan komputer. Karena biasanya bagi yang belum terbiasa memasang printer, sering suka salah membedakan mana yang kabel monitor dan mana pula yang kabel printer, ingat ya, kabel printer itu ukurannya lebih kecil dan ramping dibanding kabel monitor.
Harus diingat juga bahwa pada saat menghidupkan komputer, printer harus dihidupkan sebelum komputer dinyalakan. Proses booting akan mendeteksi dan menemukan koneksi komputer ke printer jika perangkat itu ada. Namun proses pendeteksian diabaikan jika printernya sendiri belum nyala.
- Periksa Instalan Driver dan Program Scan Sesuai Dengan Tipe Printer
Penyebab lain yang biasa mengakibatkan printer tidak bisa scan adalah kesalahan dalam memilih driver, pastikan kamu menginstal driver sesuai dengan seri printer yang kamu punya dan kompatibel dengan sistem operasi komputer atau laptop kamu, apakah windows 32 bit atau 64 bit.
Silahkan coba kamu unistall dulu driver yang lama sampai bersih, lalu kamu tinggal cari saja di Google merek dan seri printer yang kamu punya untuk menginstal driver sesuai dengan tipe printer yang kamu punya.
Demikian juga dengan programnya, pada beberapa merek printer memiliki program khusus untuk keperluan scan, misalnya pada printer Canon, untuk menjalankan fungsi scan dengan baik, diperlukan program MP Navigator.
- Kurangi Resolusi Scan
Penyebab berikutnya yang dapat menyebabkan printer tidak bisa scan yaitu tidak cukup memori, hal ini biasanya terjadi pada komputer dengan RAM kecil dibawah 4GB. Untuk mengatasinya solusinya cukup mudah, pada saat jendela scan terbuka, pada menu scanning preference atau pengaturan scanning, kamu bisa mengurangi resolusi pindainya atau cukup set saja resolusi scan ke normal.
Resolusi scan yang tinggi membuat ukuran file menjadi lebih besar dan komputer kadang-kadang tidak sanggup menscan dokumen dengan ukuran yang sangat besar karena keterbatasan memori RAM yang ada pada komputer. Jika masih tidak bisa scan, silahkan upgrade RAM komputer atau laptop kamu supaya seimbang dengan printer yang kamu punya.
- Bersihkan Kaca scan dan rol pada printer
Kaca pemindai dan rol yang kotor seringkali membuat scaner tidak terdeteksi oleh komputer, oleh sebab itu, kamu harus rajin membersihkan kaca scanner dan rol dengan tisu kering secara perlahan. Bila sudah dibersihkan silahkan hidupkan printer dan coba scan ulang dokumen yang akan dipindai, biasanya sesudah dibersihkan saner sudah terdeteksi di layar komputer.
- Periksa Pengaturan Firewall
Masalah printer tidak bisa scan juga bisa disebabkan karena koneksi printer terhalang firewall, umumnya masalah ini sering terjadi pada printer WIFI, untuk mengatasinya silahkan cek pengaturan firewall di komputer atau laptop kamu di control panel > security > Izinkan semua koneksi masuk untuk printer.
- Reset ulang Printer
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan jika printer tidak bisa scan yaitu dengan melakukan reset ke pengaturan awal, untuk melakukan reset silahkan ikuti petunjuk di bawah ini:
- Langkah 1: Hidupkan printer
- Langkah 2: Tekan dan Tahan tombol “Reset” pada printer (letaknya dibawah tombol power)
- Langkah 3: Tunggu selama 5 sampai 10 detik
- Langkah 4: Lepaskan tombol “Reset”
- Langkah 5: Tunggu hingga printer menyala dan kembali ke pengaturan awal
- Langkah 6: Silahkan kamu coba scan ulang, biasanya kalau sudah direset, printer sudah bisa menscan seperti biasanya
Demikianlah beberapa penyebab scanner di printer eror dan cara mudah mengatasi printer yang tidak bisa scan yang dapat kamu tangani sendiri, silahkan dicoba satu persatu tutorial yang sudah kami sebutkan diatas.
Cara yang kami bagikan diatas termasuk cara umum yang dapat dilakukan pada semua model dan jenis printer multifungsi yang memiliki perangkat scanner, tetapi cara tersebut juga mungkin bisa tidak berlaku jikalau unit printer yang Anda miliki ialah printer tipe lama yang kemungkinan dapat terjadi masalah kerusakan pada part/komponen scanner akibat usia pemakaian, selamat mencoba dan semoga bermanfaat.
(source: arenaprinter.com)
Memesan label stiker untuk produk sering dilakukan oleh pelaku industri. Namun bila pencetakan dilakukan secara terus menerus ada baiknya untuk membeli dan memiliki mesin printer label barcode sendiri. Selain lebih murah, efektivitas pencetakan label pun bisa ditingkatkan.
Selain itu, pemantauan akan hasil akhir pun akan lebih mudah dilakukan, karena mesin cetak dekat dapat dengan mudah diakses oleh pemilik desainnya. Nah, bagi Anda yang hendak membeli mesin printer label sendiri, ada baiknya Anda mengenal dulu jenis jenis printer label yang banyak di pasarkan di Indonesia.
Jenis-Jenis Printer Label
Secara umum, tterdapat empat jenis printer label yang biasa digunakan untuk printing barcode. Untuk mendapatkan printer terbaik, pembeli bisa terlebih dulu mengamati setiap jenis printer untuk disesuaikan dengan kebutuhan. Tentunya setiap jenis memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Berikut pemaparan singkat setiap jenisnya:
- Printer Label Ink Jet
Jenis printer label yang pertama adalah printer jet ink atau ink jet. Harga printer ini terbilang cukup murah namun bisa menghasilkan hasil cetak yang maksimal. Printer jenis ini mampu memberikan sentuhan merata dan hasil jelas di permukaan benda keras sekalipun.
Penggunaannya cocok bagi pencetakan label pada bahan stiker. Printer ini banyak direkomendasikan karena hasilnya yang halus dan tidak pecah.
- Printer Label Dot Matrix
Printer ini merupakan yang paling banyak beredar pertama di Indonesia. Hal ini membuat spare partnya banyak dijual dan mudah ditemukan. Bila mengalami kerusakan maka akan sangat mudah untuk menggantinya dengan bagian yang baru. Ditambah lagi, harga beli barunya yang cukup murah pun menjadi daya tarik tersendiri.
Namun sayangnya printer label dot matrix lebih banyak bergantung pada pita printer. Bila pita tipis dan kualitasnya kurang baik maka hasil printing juga akan kurang maksimal.
- Printer Label Thermal
Sesuai Namanya printer ini menggunakan energi thermal atau energi panas untuk melakukan pencetakan label. Terlebih pada pencetakan barcode yang biasanya memerlukan bahan khusus. Namun hasilnya akan lebih maksimal dan lebih tahan lama.
Walaupun printer ini dijual dengan harga yang cukup tinggi, namun pengeluaran akan pencetakan label justru akan ditekan lebih murah di kemudian hari. Apalagi hasilnya akan terlihat sangat bagus tanpa harus dipoles lagi.
- Printer Label Laser
Terakhir, printer label laser yang tidak kalah banyak di gunakan dalam industri percetakan label Indonesia. Mesin ini bekerja layaknya mesin fotokopi pada umumnya. Jadi akan sangat mudah dioperasikan bahkan oleh tenaga minim pengalaman operasional sekalipun.
Resolusi yang dihasilkan oleh mesin ini cukup tinggi. Jadi tidak perlu khawatir akan hasil cetak label barcodenya nanti. Karena bekerja layaknya mesin kopi, mesin ini akan lebih baik bila bekerja mencetak label barcode di dalam dokumen tertentu.
Penyesuaian jenis mesin printing label bisa dilakukan sebelum pembelian. Alih-alih mengeluarkan uang yang banyak di awal, ternyata strategi ini bisa dimanfaatkan untuk penekanan pengeluaran jangka panjang.
(source: www.twittermysite.com)
Perbedaan SSD NVME dan SSD Sata, Bagus Mana? – Penyimpanan internal merupakan salah satu hal yang cukup penting untuk kebutuhan komputer atau laptop agar bisa bekerja dengan baik. Tanpa adanya internal storage, operasi sistem komputer atau laptop tidak bisa dijalankan. Penyimpanan internal yang cukup terkenal adalah SSD nvme dan SSD Sata. Lantas Apa perbedaan kedua internal storage itu? Simak ulasan di bawah ini.
Perbedaan SSD nvme dan SSD Sata
Bagi sebagian besar masyarakat tentu akan kebingungan untuk memilih sistem penyimpanan Seperti apakah. SSD sendiri singkatan dari Solid state Drive yang cukup terkenal belakangan ini. Selain itu harga jual SSD juga tergolong sangat tinggi tetapi masih ada harga yang cukup terjangkau berkisar 256gb.
Harga tersebut memang cukup sangat mahal untuk sebuah penyimpanan saja. Padahal SD sendiri memiliki fungsi tidak hanya sebagai penyimpanan saja tetapi juga dapat mempengaruhi kinerja dari komputer ataupun laptop itu. Saat ini SD yang paling populer adalah SSD Sata dan SSD nvme. Untuk lebih jelasnya berikut ini perbedaan SSD nvme dan SSD Sata bagus mana?
SSD nvme
Sesuai dengan namanya SSD yang satu ini menggunakan teknologi berupa nvme yang mana merupakan non volatile memory Express dan merupakan perkembangan dari standar AHCI. Tak hanya itu internal storage ini juga memiliki performa yang lebih cepat jika dibandingkan dengan SSD Sata.
Tak hanya itu SSD nvme dipercaya dapat melakukan transfer 5 kali lebih cepat dibandingkan dengan SSD Sata. Menariknya lagi SSD yang satu ini juga dapat memproses beberapa jumlah perintah yang lebih banyak. Di mana tas SD yang satu ini mampu membuat 64000 antrian sekaligus dan setiap antrian memiliki perintah tersendiri.
Hal ini tentu jauh berbeda dengan SSD yang menggunakan teknologi ahci sebelumnya. SSD ini juga memiliki manajemen antrian yang sangat baik. Tidak bisa dipungkiri dengan jumlah antrian yang begitu banyak tersebut, anda tentu akan bertanya bagaimana ssdm ini bekerja.
Memiliki serial bus yang cepat, SSD nvme telah menggunakan utilitas pc1e 3.0 seperti sebuah kartu grafis, Hal inilah yang membuat SSD ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi.
SSD SATA
SSD yang berikutnya adalah SSD Sata. SSD Sata ini sebenarnya memiliki kecepatan 5 kali lebih cepat dibandingkan dengan hardisk. Tetapi sst yang satu ini lebih lambat jika dibandingkan dengan SSD M2.
Selain itu untuk harganya SSD Sata ini memang jauh lebih murah tentunya hal tersebut juga sangat tergantung dengan kapasitas memori yang dipilih. dibandingkan dengan SSD nvme yang memiliki harga yang jauh lebih mahal.
Selain itu SSD ini juga akan memberikan kemudahan bagi anda untuk mengganti dengan mudah.
Kelebihan SSD
2 sdd di atas memang memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Bagi Anda yang ingin mendapatkan SSD dengan kinerja cepat maka anda bisa memilih SSD mvme tetapi anda harus mengeluarkan biaya yang tinggi.
Selain itu SSD ternyata memiliki keunggulan jika digunakan untuk penyimpanan komputer. Seperti keunggulan di bawah ini yang bisa anda Simak.
SSD memiliki performa yang lebih tinggi dibandingkan dengan hdd. Hal itu tidak lain karena tidak adanya satu komponen yang berputar ataupun berpindah. Sehingga perangkat ini memiliki kendali elektronik yang penuh.
Kecepatan untuk membaca ataupun menulis data akan mengalami kenaikan yang cukup besar. Sebagai contohnya Ketika anda menggunakan hardisk maka akan membutuhkan beberapa waktu untuk melakukan booting bahkan bisa mencapai 10 menit tetapi dengan menggunakan SSD waktu booting hanya 2 menit saja. Selain itu Anda juga akan diberikan kenyamanan saat bermain game.
Itulah beberapa perbedaan SSD nvme dan SSD Sata bagus mana? Tentunya sesuai dengan kebutuhan anda.
(source: blog.dimensidata.com)